Munggahan
Anakku
Tak seorang pun akan menolongmu di dunia ini.
Maka jelajahilah puncak-puncak gunung itu, dan kembalilah.
Hanya itu yang akan dapat membuatmu perkasa…
Pilihlah jalan terjal mendaki itu, tapi bukan jalan yang nyaman ini."
-Petuah seorang Indian Kepada Anaknya
Saya memang bukan keturunan indian, namun kultur saat saya remaja berkisar mengenai suku yang menghuni benua amerika ini. Ya, diklatsar PPGPR wigwam yang saya ikuti di sma tahun 1998 tersimpan kuat di ingatan. Nama “wigwam” berari tenda (rumah) indian, maka di sanalah saya bertumbuh dan masuk di lingkungan keluarga baru yang mengajarkan falsafah india. Begitulah saya mengenal dan mengidolakan suku yang terkenal dengan potongan rambut mohawk-nya.
Saya dilahirkan di Bandung yang begitu kental dengan kultur Sunda. Ada suatu tradisi di Sunda ketika akan memasuki bulan Ramadhan yaitu “munggahan”. Tradisi ini dilakukan biasanya pada H-2 dan H-1 Ramadan. Kegiatan yang biasanya dilakukan saat munggahan ini yaitu botram (makan bersama), mandi besar atau keramas di pemandian khusus atau kegiatan penyucian diri lainnya menjelang Ramadan, dan juga berziarah ke makam leluhur. Munggahan berasal dari kata “unggah” yaitu kata kerja yang artinya nincak ti handap ka nu leuwih luhur. (Danadibrata, 2006:727).
Cerita munggahan kami (saya, sentot, cunda, dan dephol) di tahun 2011 yaitu naik dalam arti sebenarnya, ya, ami munggahan mendaki ke Gn. Cikuray di Kabupaten Garut. Dua hari satu malam perjalanan di belantara dan ketinggian memberi saya cerita bersama mereka. Dalam perjalanan turun dari gunung, ketika kami turun dan beristirahat di warung penduduk. Ibu pemilik warung bertanya “Kenging naon cep ti luhur? (dapat apa nak dari atas). Berdasarkan cerita Ibu pemilik warung, tradisi munggahan ke gunung bagi penduduk sekitar gunung ini adalah perjalanan spiritual, dan biasanya jika orang yang beruntung akan mengalami kawenehan atau menemukan benda yang bernilai magis.
Lalu, apa yang kami dapat. Saya berhasil sampai ke puncak setelah sebelumnya pada pendakian tahun 2001 gagal sampai ke puncak dikarenakan terhadang badai. Lalu bagaimana dengan tiga teman lainnya, hanya mereka yang tahu apa yang didapat, namun setelah pulang dari Cikuray, satu teman saya mengubah statusnya dari single menjadi inrelationship. Wilujeng munggah lur.
jana silniodi, orang sunda penyuka kopi hitam yang mengagumi suku indian.